BASBUKTUY (Bahas Buku Santuy) — by Rakbuku (AK)
Masa orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dimulai dengan pertumpahan darah. Pembunuhan masal dan pembersihan orang-orang yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia dilakukan oleh negara tanpa melalui pengadilan. hingga sekarang, bertahun-tahun setelah orde baru runtuh, rangkaian kejadian-kejadian itu masih terus diperdebatkan.
Melalui film dan materi sejarah di sekolah, pemerintah menjaga dan memelihara propaganda anti komunis di indonesia. Tapi tentu kita tidak punya cukup informasi mengenai komunisme dan PKI, bahkan jika buat sekedar membenci.
Soe Hok Gie adalah salah satu legenda abang-abangan demo di Indonesia. Selama hidupnya yang singkat itu, dia aktif memprotes kebijakan baik kepimpinan Soekarno, maupun Soeharto. Jejak pemikirannya dalam sebuah tulisan dibukukan dengan judul Catatan Seorang Demonstran.
Buku ini sebenarnya skripsi yang dibuat Soe Hok Gie untuk menyelesaikan studi Sejarah. Yang bersangkutan lebih senang menyebutnya laporan pembacaan. Di dalamnya, terhimpun catatan mengenai kejadian-kejadian seperti aksi demonstrasi dan pemogokan yang diinisiasi oleh Serikat Islam dari 1917 hingga 1920 saat Indonesia masih menjadi jajahan Belanda.
Dari kejadian tersebut, kita bisa melihat bagaimana masyarakat indonesia pada masa ini beradaptasi di awal mula abad 20. Sekaligus, memahami bagaimana Serikat Islam cabang Semarang berubah menjadi Partai Komunis Indonesia.
Ini buku yang baik buat dibaca sebagai pengantar jika kamu penasaran tiap akhir september ini orang-orang ngomongin apa ‘sih.
Data buat buku ini dikumpulkan Soe Hok Gie, salah satunya, melalui wawancara dengan Semaoen dan Darsono. Dua orang dari generasi awal Partai Komunis Indonesia, sekaligus yang pernah menjadi pengurus SI Semarang. Sayang sekali saudara-saudara, Aidit — ketua PKI yang memeable itu — gak ada.
np: *mimin mau insert meme “dit, awas dit. pak harto dah deket” dari kartu sopo jarwo tpi gak nemu :(
